Unknown
Saat saya masih kecil dulu pernah diadakan turnamen sepakbola antar desa. Saya saat itu masih duduk di bangku SD dan hampir setiap sore hari bermain sepakbola. Turnamen yang diadakan tersebut diperutukkan bagi desa-desa yang memiliki TPQ (Taman Pendidikan Qur’an) karena memang turnamen ini diisi oleh para santri-santri yang belajar di TPQ (Taman Pendidikan Qur’an). Banyak persiapan yang kami lakukan untuk pertandingan ini mulai dari latihan berlari setiap hari sampai latihan bertanding. Kurang ratanya tanah atau rumput lapangan yang kami gunakan berlatih menjadi salah satu kekurangan kami namun itu tak menyurutkan semangat kami untuk menghadapi turnamen tersebut. Hari berganti hari dan mulai dekat dengan hari dilakukannya pertandingan pertama turnamen, saya yang belum begitu ahli dalam strategi serta teknik sepakbola maka saya hanya mengikuti perintah pelatih dan teman lain yang lebih pandai dalam sepakbola.
Dan tiba saatnya pertandingan pertama dimulai, kami berangkat dari tempat desa kami dengan bersepeda bersama menuju lapangan yang berada di desa seberang. Dan ternyata tim lawan sudah lebih dulu berada di lapangan tempat kami bertanding tersebut. Kami segera melakukan persiapan dan pertandingan pun dimulai. Alhamdulillah saya bisa menjadi starting line up atau pemain yang bermain di awal laga. Saya yang dulu masih belum ahli bermain sepakbola seperti sekarang, masih merasa gugup saat bermain. Mulai dari operan yang belum bagus sampai teknik permainan yang tidak berjalan sesuai harapan. Tapi saya tetap terus bermain semampu saya untuk memenangkan pertandingan. Namun ternyata tim lawan justru mampu menciptakan gol pertama di pertandingan tersebut. Kami mencoba untuk menyamakan skor tapi kami justru kecolongan lagi oleh gol kedua tim lawan. Skor menjadi 0-2 untuk kemenangan sementara tim lawan. Setelah gol kedua tersebut kami harus kebobolan lagi sampai skor menjadi 0-6 saat pertandingan dua kali empat puluh lima menit tersebut selesai. Dan alangkah menyedihkannya kami harus mendapat hasil tersebut walaupun sudah berlatih dan bertanding secara maksimal. Apalagi ini adalah pertandingan pertama kami di turnamen yang menerapkan sistem gugur tersebut. Namun hasil tersebut tak membuat kami sedih berkepanjangan dan mencoba untuk menerima hasil tersebut. Setelah pertandingan tersebut kami pulang dari lapangan tempat kami bertanding tersebut dengan berusaha berkepala tegak walaupun aslinya kami sedih.
Jadi, walaupun sudah berusaha secara maksimal dan belum mendapatkan hasil yang diharapkan, kita tidak boleh sedih serta menyerah tapi tetaplah semangat untuk meraih hasil yang diharapkan pada kesempatan berikutnya. Seperti pertandingan yang saya dan teman-teman saya alami tersebut, walaupun sudah berusaha maksimal dan hasil belum sesuai tapi kami tetap berkepala tegak dan semangat untuk turnamen-turnamen selanjutnya.
Sekian yang bisa saya tulis pada kesempatan indah ini dengan harapan dapat bermanfaat serta menginspirasi kita semua.
Posted in: INFO MENARIK
